Sabtu, 19 September 2015

KAMPUNG INGGRIS KAMPUNG CINTA DAN CITA





اُطْلُبِ الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
“Tuntutlah ilmu sampai ke negri Cina”
Begitulah pepatah Arab menganjurkan kita untuk menimba ilmu sampai ke Negri Cina, dikatakan demikian karna negri Tirai Bambu ini memang sudah menguasai khazanah ilmu pengetahuan dan peradaban sejak dulu. Banyak manusia-manusia hebat yang dilahirkan di negri Tirai Bambu ini. untuk bisa menimba ilmu disana maka setiap orang dituntut untuk dapat berinteraksi dengan bahasa yang mereka gunakan ketika itu.
Dengan berkembangnya zaman maka berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka dapat dikatakan menimbulkan sisi positif dan negaratif, sisi positifnya bisa kita lihat dari semakin mudahnya manusia menyelesaikan pekerjaan dan aktifitas dalam waktu yang singkat, sisi negatifnya perkembangan teknologi kerap kali menimbulkan kerusakan-kerusakan yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya. Seperti halnya dinegri Cina kita pun dituntut untuk dapat mengusai berbagai macam jenis bahasa yang biasanya digunakan dalam proses belajar mengajar di Negri kita ini, terutama bahasa Inggris.
Entah dari mana datangnya keinginan ini atau entah kerasukan setan apa, akhirnya Sabtu malam kuputuskan untuk pergi ke kota Kediri Jawa Timur tepatnya di Pare atau orang biasa sebut Pare dengan Kampung Inggris; karna di daerah tersebut banyak berdiri lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris, dan lingkungannya pun mendukung untuk berbahasa Inggris. Bingung sebenernya paket apa yang ingin aku ambil, dan akhirnya aku putuskan untuk mengambil paket toefl yang ketika itu aku sama sekali tak tau bagaimana bentuk test toefl itu, karna semula niatku ke kampung inggris hanya mengisi liburan kuliah yang 3 bulan lamanya.
Bener sesuatu banget ternyata, ujian toefel gak segampang yang tukang tape pikirin, dulu aku pikir test toefl bisa aku jalani begitu mudah,  karna yah ada lah dikit2 grammar yang nempel ketika SMA dulu, senin malam hari pertama di asrama kami sudah dihadapkan dengan scoring pertama, keluarlah nilai pertamaku 403 wkwkw, tukang beras langganan kosan  ketawa kali kalau liat skor 403. Seminggu pertama aku berusaha mengimbangi jalannya kelas toefl camp ini yang ku rasa cukup berat, tapi bebanku terasa lebih ringan ketika aku semakin dekat dan mengenal kawan-kawan dikelas dan dilingkungan belajarku. Sekarang aku baru sadar bahwa diatas langit masih ada langit, aku bersyukur pada Allah dipertemukan dengan ciptaan-ciptaan-Nya yang begitu cerdas, sangat memotivasi diri untuk menjadi lebih baik dari pencapaianku yang sekarang.
Senang bersama, tawa canda bersama itu yang kami rasakan di bumi kampung Inggris, sedihnya jarang sih Cuma pas ngeliat saldo atm aja kita sedih. Bisa dibilang itu yang mendorong timbulnya cinta dalam masing-masing diri kami, cinta akan Indahnya tawa canda, cinta akan manisnya cerita kita, cinta akan perjuangan masing-masing kita. Terlebih lagi cinta ama dia yang berkerudung rapi yang menjaga kehormatannya heheh. Satu hal yang membuat cintaku pada kampung Inggris ini semakin menjadi, hampir semua wanita ciptaan Allah dikampung ini berhijab, itu yang tak aku dapatkan di Jakarta.
Ada 3 jenis manusia yang bisa kita temui di kampung Inggris ini, pertama orang besar yang menutupi identitasnya, kedua orang biasa yang yang bercita-cita dan berusaha menjadi orang besar, ketiga orang yang sangat ingin menunjukan bahwa dirinya besar, itu kutipan kata-kata yang kusimpan dari Mr. Mujib tutor salah satu mata pelajaranku yang diamnya dia aja udah bikin kita ketawa.
Orang besar yang menutupi identitasnya banyak ditemukan dikampung Inggris ini, pakeannya kumel, masuk kelas masih belekan, rambut acak-acakan, tau gak apa kerjaan sampingannya di daerah dia? NgeGo-jek ternyata wwkwkk, harusnya yang itu ga masuk pembahasan di alenea ini wkwk. Banyak orang-orang yang terlihat biasa disini ternyata dia orang yang sangat berpengaruh di daerahnya itu baru yang termasuk orang besar. Alhamdulillah aku ditempatkan dikelas yang banyak sekali orang besarnya salah satunya berinisial Reyhan Daulay wkwk yang biasa kita panggil dia dengan sebutan “omm”, masuk kelas bareng, duduk sebelahan, facenya anak muda gaul gimana gitu, ternyata dia udah selesai S3 wkwkwk, shalat magribpun terasa hidmat ketika doi yang jadi imam, serasa ada dibawah crane Masjidil Haram, dan ternyata dia dai dan penceramah pula di daerahnya, Sunhanallah ini baru orang besar, tak henti ku bertahmid berterimakasih pada-Nya karna dipertemukan dengan mahluknya yang demikian. Orang besar yang selanjutnya adalah aku dipertemukan dengan dia yang berhijab yang menutupi semua auratnya menjaga kehormatannya dan takut pada-Nya, dalam shalatku ku berdoa “Ya Allah dunia ini benar-benar perhiasan yang berharga dari-Mu yang Engkau sediakan bagi makhluk-Mu, tapi ketahuilah sesunnguhnya wanita shalihah adalah perhiasan yang paling berharga dari semuanya, maka aku berdoa pada-Mu semoga Engkau datangkan perhiasan itu padaku ya Allah, satu shaf mengimaminya dalam shalatku untuk bersujud pada-Mu ya Allah dan menjadi bunda yang baik bagi anak-anakku kelak amin” dahsyat banget kan doanya :), itu orang besar yang kedua yang akan melahirkan jutaan orang besar kelak bagi agama, bangsa, dan Negara.
Orang biasa yang bercita-cita menjadi orang besar, nah ini dia, kayanya sih aku masuk dipembahasan ini heheh. Banyak para pemuda-pemudi berbondong-bondong datang ke kampung ini dengan cita-cita besar dipundaknya. Tertatih tatih dan terus berlari mengejar cita-citanya. Satu nasihat yang sangat aku ingat dari orang tuaku, “jangan pernah menertawakan mimpi anak muda, karna kelak ketika dia sukses kaulah yang terlihat paling bodoh ketika itu”. Setidak masuk akal apapun cita-cita anak muda kita harus menghormati dan mendukungnya selama itu dalam kebaikan. Karna pemuda sekarang yang akan merubah peradaban dimasa yang akan datang. Bung Karno pun dalam pidatonya mengatakan “berikan aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia” kata-kata ini menunjukan besarnya pengaruh pemuda dalam membangun bangsa dan negara.
Orang yang sangat ingin menunjukan bahwa dirinya besar, nah yang ini yang dahsyat. Belum menjadi apa-apa tapi ingin dikenal orang sebagai orang besar, belum berbuat, berusaha dan berkorban apa-apa harus terlihat orang besar oleh orang-orang. Nah yang seperti ini yang dibenci Allah.


وَلَا تَمْشِ فيِ الْاَرْضِ مَرَحًا اِنَّكَ لَنْ تَحْرِقَ الاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِباَلَ طُوْلاً


“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karna sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali tidak akan sampai setinggi gunung” (Q.S. Al-Israa : 37)
Dari ayat ini sudah sangat jelas Allah melarang manusia untuk bersikap sombong, karna seberapa pintarkah kita, seberapa kayakah kita, masih ada yang lebih pintar dan kaya diatas kita. Tanpa harus kita sebarluaskan orang akan tau jikalau anda pintar atau anda kaya, maka kekaguman seseorang akan bertambah jika kelebihan yang anda miliki dibarengi dengan kerendahan hati.
Aku pernah ditanya oleh salah satu temanku, “Ji buat apa sih belajar bahasa inggris, elu kan ambil jurusan hukum, toh bahasa Inggris itu kan bahasa orang kafir”, nah disini sebenarnya kekeliruan muncul para pembaca sekalian. Coba kita simak kutipan dibawah ini
مَنْ عَرَفَ لُغَةَ الْقَوْمِ سَلِم َمِنْ مَكْرِهِ
“Barang siapa yang mengetahui bahasa suatu kaum maka ia akan selamat (terbebas) dari tipu dayanya”
Nah sudah jelaskan, Allah SWT menganjurkan umatnya untuk berlomba lomba dalam kebaikan, jikalau mempelajari bahasa asing akan lebih menambah pengetahuan dan ilmu kita bukankah itu disebut kebaikan, maka Allah menganjurkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Selain daripada itu juga mengerti dan memahami bahasa suatu kaum juga bisa menyelamatkan kita dari tipu daya dan siasat yang mereka rencanakan untuk menghancurkan kita. Para ilmuan barat saja banyak yang menerjemahkan dan mempelajari buku-buku para ulama muslim dunia, lah kenapa kita harus anti terhadap ilmu pengetahuan dari yang muncul dari para ilmuan Barat, nah kalau begitu kan bisa dihitung 1-1 :), kurang dari satu bulan setengah lagi akan berdatangan tenaga kerja dari luar negri ke negara kita ini dalam rangka Masyarakat Ekonimi Asean (MEA), apa kita mau tersingkir oleh para tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia? Apa kita harus kembali jadi kuli lagi kuli lagi sedangkan tenaga ahli didatangkan dari luar negri, sudah saatnya kita meningkatkan potensi dan kapasitass diri kita, supaya kita bisa bersaing dalam pasar bebas Asia, ya salah satunya kita harus cakap dan pandai berbahasa asing yang kita tahu bahasa Inggris adalah bahasa International, InsyaAllah kita harus yakin kita bisa, karna tanah ini tanah kita, dan tumpah darah ini tumpah darah kita Indonesia. Itu sebenernya konsep yang diajarkan Islam. Muslim yang kuat dan pandai lebih bisa membawa Islam kepada kejayaan InsyaAllah.
Bisa dikatakan sebulan di Kampung Inggris adalah sebulan yang penuh cinta dan cita, bersamanya kita bisa saling bahu-membahu, bersamanya kita bisa saling mendukung cita-cita masing-masing dari kita.
“Kita dipertemukan dengan ilmu, dan dipisahkan oleh cita-cita” by: Herlina, kutipan itu yang aku rasa cocok dengan semboyan untuk Kampung Inggris, yang luar biasanya kata-kata itu keluar dari anak yang paling geser dikelas kita heheh, canda lin :).
Makasih para sahabat, makasih para tutor, walaupun umur kaka-kaka tutor sebenernya lebih muda dari aku, tetap aku akan cium tanganmu berterimakasih atas ilmu yang telah kau berikan padaku. “walaupun kau mengajarkanku satu huruf saja maka akan kucium tanganmu” itu yang dikatakan Umar bin Khatab untuk penghargaan para guru, mudah-mudahan kelak aku juga bisa menjadi orang mulia seperti mereka yang bisa mengajarkan banyak ilmu yang aku miliki pada semua orang yang membutuhkan amin Allahumma amin.
Maka cukuplah sebulan aku dipare menanamkan semangat baru bagi diriku khususnya, terimakasih bagi kawan-kawan semua. Kehadiranmu disana sudah sangat membakar semangatku untuk terus belajar lagi ditambah dengan motivasi dan bimbingan sahabatt semuanya. Satu kata yang selalu ku ingat sampai saat ini, ketika kawan-kawan semua terikan “see you on the top”, itu yang sampai saat ini jadi pegangan bagiku untuk bertemu kawan-kawan kelak di puncak kesuksesan masing-masing kita.